Senin, 08 April 2013

Jurnal Kesehatan


HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN
PROGRAM PENGEMBANGAN BAKAT DAN POTENSI ANAK
(Studi Kerjasama Creative Children Centre Stikes Surya
Global Yogyakarta dengan Little Care)

Latar Belakang

          Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa
keemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, yang akan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Masa ini merupakan masa yang
tepat meletakkan dasar-dasar pengembangan kemampuan fisik, bahasa, social
emosional, konsep diri, seni, moral dan nilai-nilai agama (Sujanto, 2000)
Keluarga adalah lembaga kesatuan sosial terkecil yang secara kodrat
berkewajiban mendidik anaknya. Dalam perkembangannya, kesadaran
mendidik anak bukan hanya dibebankan kepada keluarga saja, melainkan pada
masyarakat sebagai kesatuan sosial yang lebih besar. Wujud dari kewajiban
masyarakat tersebut antara lain dengan membentuk lembaga pendidikan non
formal, misalnya Creative Chlidren Centre Stikes Surya Global Yogyakarta.
Lembaga ini dibentuk atas kerjasama dengan Little Care, yaitu suatu
organisasii yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan.

          Little care adalah sebuah LSM non pemerintah yang bergerak di bidang
sosial kemanusiaan yang didirikan oleh seorang aktivitas sosial (Ny Indah
Richardson) di Surabaya pada tanggal 21 Mei 1998. Pada saat Propinsi DIY
dilanda gempa bumi pada tanggal 27 Mei 2006, LSM ini ikut memberikan
bantuan di dalam bidang pendidikan bagi anak-anak korban gempa di wilayah
tersebut. Salah satunya diberikan kepada lembaga penddidikan bagi anak usia
dini Creative Chlidren Centre Stikes Surya Global Yogyakarta (CCC SSG) di
Jalan Pramuka Yogyakarta.

          CCC SSG Yogyakarta dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan
berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, termasuk siap memasuki pendidikan
dasar dan tahap lanjut. Pengembangan bakat yang dikembangkan dalam
lembaga ini melipuiti : pengembangan moral dan nilai-nilai agama, fisik,
bahasa, kognitif, sosial emosional dan seni. Sedangkan anak didik CCC SSG
dibagii menjadi dua kelompok, yaitu umur 3-6 tahun (pra TK dan TK) dan umur 6- 12 tahun (SD) yang menjadi korban gempa bumi dan bertempat tinggal di
wilayah Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta.

          Berdasarkan laporan mingguan adik asuh oleh mahasiswa Kesehatan
Masyarakat semester lima, diketahui bahwa keaktifan anak untuk datang ke
CCC SSG masih kurang. Hal ini bila dilihat pada enam kali pertemuan yang
telah diadakan, jumlah anak yang tidak masuk pada setiap sesi pertemuan
rata-rata 6 orang. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh dua hal, yaitu: orang
tua kurang aktif dalam mengantarkan anaknya ke CCC SSG pada setiap sesi
pertemuan yang diadakan, dan atau orang tua belum merasa penting program
pengembangan potensi dan bakat anaknya.

Dengan mengetahui latar belakang tersebut, maka penulis ingin
mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Orang Tua
dengan Keberhasilan Program Pengembangan Bakat dan Potensi Anak (Studi
Kerjasama Creative Children Centre Stikes Surya Global Yogyakarta dengan
Little Care)”.

Cara Melahirkan Spontan


Ilmu Kebidanan Obstetri


ILMU KEBIDANAN OBSTETRI

 

          Obstetri merupakan cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-hal yang mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya (Oxford English Dictionary, 1933).

          Obstetri terutama membahas tentang fenomena dan penatalaksanaan kehamilan, persalinan puerperium baik pada keadaan normal maupun abnormal. Nama lain obstetri adalah mid wifery.

          Tujuan obstetri yaitu agar supaya setiap kehamilan yang diharapkan dan berpuncak pada ibu dan bayi yang sehat. Juga berusaha keras mengecilkan jumlah kematian wanita dan bayi sebagai akibat proses reproduksi atau jumlah kecacatan fisik, intelektual dan emosional yang diakibatkannya.

Statistik Vital Obstetri

Statistik vital obstetri meliputi:
1. Kelahiran
2. Angka kelahiran
3. Angka fertilitas
4. Kelahiran hidup
5. Lahir mati (still birth)
6. Kematian neonatal
7. Angka lahir mati
8. Angka kematian janin (sama dengan angka lahir mati)
9. Angka kematian neonatal
10. Angka kematian perinatal
11. Berat badan lahir rendah
12. Bayi cukup bulan (term infant)
13. Bayi kurang bulan (prematur)
14. Bayi lewat bulan (post term)
15. Abortus
16. Kematian ibu langsung (direct maternal death)
17. Kematian ibu tak langsung (indirect maternal death)
18. Kematian non maternal
19. Angka kematian ibu atau mortalitas ibu (maternal death rate atau maternal
mortality).

Kelahiran

Kelahiran adalah ekspulsi atau ekstraksi lengkap seorang janin dari ibu tanpa memperhatikan apakah tali pusatnya telah terpotong atau plasentanya masih berhubungan. Berat badan lahir adalah sama atau lebih 500 gram, panjang badan lahir adalah sama atau lebih 25 cm, dan usia kehamilan sama atau lebih 20 minggu.


Angka Kelahiran

Angka kelahiran adalah jumlah kelahiran per 1000 penduduk.

Angka Fertilitas

Angka fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup per 1000 populasi wanita usia 15-44 tahun.

Kelahiran Hidup

Tanda utama kelahiran hidup adalah neonatus dapat bernapas. Tanda-tanda kehidupan lainnya meliputi denyut jantung dan gerakan spontan yang jelas dari otot volunter.

Lahir Mati (Still Birth)

Lahir mati ditandai oleh tidak ada satupun tanda-tanda kehidupan pada saat atau setelah kelahiran.

Kematian Neonatal

Kematian neonatal terdiri atas kematian neonatal dini dan kematian neonatal lanjut. Kematian neonatal dini adalah kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup dalam 7 hari setelah kelahiran. Kematian neonatal lanjut adalah kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup lebih 7 hari sampai kurang 29 hari.

Angka Lahir Mati

Angka lahir mati adalah jumlah bayi yang dilahirkan mati per 1000 bayi yang lahir.

Angka Kematian Neonatal

Angka kematian neonatal adalah jumlah kematian neonatal per 1000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Perinatal

Angka kematian perinatal adalah jumlah bayi lahir mati ditambah kematian neonatal per 1000 kelahiran total.

Berat Badan Lahir Rendah

Berat badan lahir rendah adalah berat badan lahir kurang 2500 gram.

Bayi Cukup Bulan

Bayi cukup bulan adalah bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan 37-42 minggu atau 260-294 hari.

Bayi Kurang Bulan (Prematur)

Bayi kurang bulan adalah bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan kurang 37 minggu.

Bayi Lewat Bulan

Bayi lewat bulan adalah bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan lebih 42 minggu.

Abortus

Abortus adalah pengambilan atau pengeluaran janin atau embrio dari uterus selama paruh pertama masa kehamilan (20 minggu atau kurang) atau berat badan lahir kurang 500 gram atau panjang badan lahir 25 cm atau kurang.

Kematian Ibu Langsung

Kematian ibu langsung disebabkan komplikasi obstetri dari kehamilan, persalinan atau puerperium dan akibat intervensi, kelahiran, dan terapi tidak tepat.

Kematian Ibu Tak Langsung

Kematian ibu tak langsung disebabkan oleh penyakit yang timbul selama kehamilan, persalinan atau puerperium dan diperberat oleh adaptasi fisiologis ibu terhadap kehamilan. Misalnya kematian ibu karena komplikasi stenosis mitral.

Kematian Non Maternal

Kematian non maternal disebabkan oleh kecelakaan atau faktor kebetulan yang sama sekali tidak berhubungan dengan kehamilan.

Minggu, 07 April 2013

Anatomi Saraf Manusia


Anatomi Saraf Manusia

Pengertian Anatomi dan Fisiologi dan Kaitannya dengan Anatomi Fisiologi Sistem Persyarafan

1. Anatomi Fisiologi Sistem Persyarafan - Pengertian Anatomi
Anatomi adalah ilmu tentang letak, bentuk dan hubungan struktur pada tubuh manusia. Tubuh manusia adalah struktur yang rumit. Hanya seorang ahli lah yang benar-benar bisa memahami betul hal tersebut. Berkaitan dengan anatomi fisiologi sistem persyarafan, bisa diartikan bahwa anatomi dalam hal ini adalah ilmu yang mempelajari letak, bentuk dan hubungan pada sistem syaraf manusia.

2. Anatomi Fisiologi Sistem Persyarafan - Pengertian Fisiologi
Jika anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk, letak, dan struktur tubuh manusia, maka fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi dari organ tubuh manusia. Dan kaitannya dengan anatomi fisiologi sistem persyarafan adalah bagaimana kita mengetahui fungsi dari sistem syaraf yang kita miliki.

Mengenal Anatomi Fisiologi Sistem Persyarafan Lebih Lanjut
Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda saat membaca atau mendengar kata "saraf". Beberapa membayangkan otak, yang lainnya mungkin menghubungkannya dengan istilah "gila". Hal tersebut tentu saja tidak sepenuhnya benar mengingat kata 'saraf' dalam anatomi fisiologi sistem persyarafan  pada dasarnya adalah serat yang tersebar di seluruh tubuh manusia dan beberapa golongan hewan.
Namun demikian, fungsi dari anatomi fisiologi sistem persyarafan ini sangat signifikan bagi kelangsungan hidup manusia. Penyebabnya karena serat-serat tersebut merupakan salah satu penyusun utama sistem syaraf makhluk hidup. Tanpa sistem syaraf, manusia pasti tidak bisa merasakan berbagai rangsangan dalam tubuh, seperti membaui sesuatu atau merasakan sesuatu.

Bagian-bagian dalam Anatomi Fisiologi Sistem Persyarafan
Anatomi fisiologi sistem persyarafan manusia secara garis besar terdiri dari dua bagian, yaitu sistem syaraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, dan sistem syaraf tepi atau perifer.
Otak terletak di bagian dalam tengkorak kepala, sedangkan sumsum tulang belakang berlokasi di bagian dalam tulang belakang. Berbeda dengan otak dan sumsum tulang belakang, sistem syaraf tepi terletak di semua bagian tubuh. Melalui serabut-serabut syaraf, sistem syaraf ini menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang dengan bagian-bagian tubuh lainnya. Gambaran tentang otak, sumsum tulang belakang dan syaraf tepi adalah gambaran sekilas dari anatomi fisiologi sistem persyarafan.

1. Anatomi Fisiologi Sistem Persyarafan dan Sistem Syaraf
a. Anatomi Fisiologi Sistem Persyarafan - Otak
Membicarakan anatomi fisiologi sistem persyarafan pasti tidak lepas dari pembicaraan mengenai otak. Singkatnya, otak adalah pusat dari semua sistem syaraf yang ada dalam tubuh manusia. Melihat kehebatan fungsinya, tidak terlalu berlebihan bila ada yang mengatakan bahwa otak merupakan salah satu sistem paling canggih di jagad raya. Hal tersebut tentu saja didukung oleh anatominya yang kompleks.
Secara garis besar, otak manusia dan hewan vertebrata dibagi menjadi bagian serebrum (otak besar), serebelum (otak kecil), diensefalon, mesensefalon (otak tengah), pons Varolli, dan medula oblongata. Kedua bentuk otak itu juga ikut dipelajari dalam anatomi fisiologi sistem persyarafan.
Di dalam otak terdapat berbagai sistem syaraf yang juga ikut dipelajari dalam anatomi fisiologi sistem persyarafan. Sistem syaraf tersebut antara lain adalah serebrum dan serebelum.
Serebrum terletak di bagian depan-atas kepala manusia dan dibagi menjadi dua belahan atau hemisfer, yaitu hemisfer kiri dan kanan. Bagian pada serebrum ini mengatur aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pengolahan rangsang indra-indra tubuh kecerdasan, ingatan (memori), kesadaran, dan pembuatan keputusan. 
Selain serebrum, otak memiliki bagian-bagian lain yang berukuran lebih kecil. Berbeda dengan namanya, yaitu serebelum. Sebenarnya serebelum atau otak kecil ini memiliki ukuran yang relatif besar dalam kepala manusia, namun memang lebih kecil dari serebrum.
Bagian ini berfungsi dalam koordinasi pergerakan dan menerima informasi data dari serebrum dan bagian-bagian tubuh yang berhubungan dengan pergerakan. Serebrum dan serebelum adalah dua sistem syaraf yang juga penting ketika mempelajari anatomi fisiologi sistem persyarafan. Berdasarkan letaknya, serebelum terletak di bagian belakang-bawah serebrum. 
Bagian selanjutnya yang juga penting dalam anatomi fisiologi sistem persyarafan adalah diensefalon. Diensefalon terutama terdiri dari talamus dan hipotalamus. Bagian ini berperan dalam pengaturan rangsangan yang diterima tubuh, mengendalikan suhu tubuh, terlibat dalam pengaturan lapar dan haus, dan lain sebagainya.
Selain diensefalon, mesensefalon juga memegang peranan penting dalam sistem syaraf manusia. Mesensefalon terdiri dari tektum dan pedunkel serebrum. Bagian ini terlibat dalam proses pendengaran, penglihatan, dan pengaturan homeostasis tubuh.
Selanjutnya adalah pons varolli. Pons varolli atau jembatan varol memiliki serabut-serabut syaraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, menghubungkan otak besar, dan sumsum tulang belakang.
Bagian terakhir dari otak yang juga penting dipelajari dalam anatomi fisiologi sistem persyarafan adalah medula oblongata. Medula oblongata berperan dalam penghantaran rangsang dari sumsum tulang belakang ke otak. Bagian ini juga berperan dalam beberapa jenis gerakan reflek, detak jantung, tekanan darah, dan kecepatan pernapasan.

b. Anatomi Fisiologi Sistem Persyarafan - Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda dengan otak. Bagian yang juga dikenal sebagai medula spinalis ini berperan penting dalam menyampaikan rangsangan sensoris dan motorik baik dari tubuh ke otak maupun sebaliknya. Bagian ini juga sangat vital karena fungsi-fungsinya berkaitan erat dengan sistem dan kerja organ tubuh, seperti pencernaan, peredaran darah, sistem imun, dan lain sebagainya.

c. Anatomi Fisiologi Sistem Persyarafan - Sistem Syaraf Tepi
Secara anatomi fisiologi sistem persyarafan manusia, seluruh rangsang tubuh yang diterima dan respon yang diberikan oleh otak dan sumsum tulang belakang disampaikan ke tubuh oleh sistem syaraf tepi. Sistem ini dibagi menjadi sistem syaraf sadar dan otonom.
Sistem syaraf sadar mengatur kerja yang dilakukan secara sadar, misalkan gerakan otot, sedangkan sistem syaraf otonom mengatur kerja organ tubuh yang tidak dikendalikan secara sadar, seperti detak jantung dan pencernaan. Sistem syaraf dalam tubuh manusia ini juga hal yang sangat penting dalam anatomi fisiologi sistem persyarafan.
Sistem syaraf otonom manusia dibagi menjadi simpatik dan parasimpatik. Kedua sistem saraf ini bekerja secara antagonis atau berlawanan. Contoh dari kedua sistem ini adalah pembesaran pupil oleh sistem saraf simpatik dan pengecilannya oleh parasimpatik. Kecepatan denyut jantung juga dipengaruhi oleh kerja kedua sistem saraf ini. Ditinjau dari perspektif selulernya, sistem saraf disusun oleh tiga jenis sel, yaitu sel syaraf (neuron), sel glia (sel penyokong), dan sel Schwann. Hal-hal reaksional dalam tubuh manusia yang sebagian besar memang disebabkan oleh sistem syaraf tersebut juga ikut dipelajari dalam anatomi fisiologi sistem persyarafan manusia.

d. Anatomi Fisiologi Sistem Persyarafan - Sel-sel Saraf
Neuron memiliki kemampuan dalam menerima dan menyampaikan rangsangan. Jenis sel ini memiliki tiga bagian, yaitu badan sel, dendrit (juluran pendek), dan akson (juluran panjang). Neuron lain memberikan rangsang yang diterima oleh dendrit di suatu neuron. Bila rangsangannya cukup kuat (mencapai suatu nilai ambang batas), rangsang akan diteruskan ke akson, yang kemudian meneruskannya ke neuron-neuron lainnya.
Neuron tidak dapat beregenerasi atau memperbanyak diri, sehingga tidak dapat tergantikan apabila mati. Neuron di otak dan sumsum tulang belakang dilindungi, disokong, dan diisolasi oleh sel glia. Pada sistem syaraf tepi, fungsi tersebut dijalankan oleh sel Schwann. Proses-proses yang rumit dalam sistem syaraf manusia tersebut benar-benar dijadikan bahan penelitian ketika mempelajari anatomi fisiologi sistem persyarafan.

Anatomi Paru – Paru Manusia


Anatomi Paru – Paru Manusia

Anatomi Paru-paru adalah struktur atau bagian-bagian dari paru-paru. Paru-paru itu sendiri sangat penting bagi tubuh manusia, sebab salah satu fungsi paru-paru adalah memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida ketika tubuh menghirup udara.

 Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung-gelembung (gelembung hawa = alveoli). Gelembung-gelebung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya lebih kurang 90 m2 pada lapisan inilah terjadi pertukaran udara, O2 masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700.000.000 buah yang terdapat pada paru-paru kiri dan kanan.


Paru-paru sendiri dibagi menjadi dua, yakni :

Paru-paru kanan, terdiri dari 3 lobus (belah paru),
©      Lobus pulmo dekstra superior,
©      Lobus medial
©      Lobus inferior

Tiap lobus tersusun oleh lobulus. Paru-paru kiri, terdiri dari pulmo sinister lobus superior dan lobus inferior. Tiap-tiap lobus terdiri atas belahan-belahan yang lebih kecil bernama segment.

Paru-paru kiri mempunyai 10 segment yaitu :
©      5 buah segment pada lobus superior dan,
©      5 buah segment pada inferior

Paru-paru kanan mempunyai 10 segmet yakni :
©      5 buah segment pada lobus inferior
©      2 buah segment pada lobus medialis
©      3 buah segment pada lobus inferior

Tiap-tiap segment ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus. Diantara lobulus yang satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh-pembuluh darah getah bening dan saraf-saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkiolus. Di dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang-cabang banyak sekali, cabang-cabang ini disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm.

Letak Anatomi Paru-paru

Paru-paru terletak pada rongga dada, datarannya menghadap ke tengah rongga dada/kavum mediastinum. Pada bagian tengah itu terdapat tampuk paru-paru atau hilus. Pada mediastinum depan terletak jantung. Paru-paru dibungkus oeh selaput selaput yang bernama pleura.
Pleura dibagi menjadi dua :
©      Pleura viseral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru-paru.
©      Pleura parietal, yaitu selaput paru yang melapisi bagian dalam dinding dada.



Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada keadaan normal kavum pleura ini vakum/hampa udara sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna unuk meminyaki permukaannya (pleura), menghindarkan gesekan antara paru-paru dan dinding dada dimana sewaktu bernafas bergerak.
Demikianlah Anatomi Paru-paru yang lumayan rumit. Dengan mengetahuiAnatomi Paru-paru diharapkan kita bisa mengetahui masalah-masalah kesehatan yang sering menimpa paru-paru.

Sistem, Anatomi dan Fungsi Otak Manusia


Sistem, Anatomi dan Fungsi Otak Manusia

Otak Anda mengendalikan semua fungsi tubuh Anda. Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh Anda. Jika otak Anda sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh serta menunjang kesehatan mental Anda. Sebaliknya, apabila otak Anda terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental Anda bisa ikut terganggu.

Seandainya jantung atau paru-paru Anda berhenti bekerja selama beberapa menit, Anda masih bisa bertahan hidup. Namun jika otak Anda berhenti bekerja selama satu detik saja, maka tubuh Anda mati. Itulah mengapa otak disebut sebagai organ yang paling penting dari seluruh organ di tubuh manusia.

Selain paling penting, otak juga merupakan organ yang paling rumit. Membahas tentang anatomi dan fungsi otak secara detail bisa memakan waktu berhari-hari. Oleh karena itu disini kita akan membahas anatomi dan fungsi otak secara garis besarnya saja sekedar membuat Anda paham bagian-bagian dan fungsi otak Anda sendiri.






Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
  1. Cerebrum (Otak Besar)
  2. Cerebellum (Otak Kecil)
  3. Brainstem (Batang Otak)
  4. Limbic System (Sistem Limbik)

1. Cerebrum (Otak Besar)

Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas bagian ini.
                     
Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.
  • Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.
  • Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
  • Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.
  • Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.
Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi menjadi beberapa area yang punya fungsi masing-masing, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.


Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua belahan itu terhubung oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya. Secara umum, belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Otak kanan terlibat dalam kreativitas dan kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri untuk logika dan berpikir rasional. Mengenai fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri sudah kami bahas pada halaman tersendiri.


2. Cerebellum (Otak Kecil)

Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.

Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju.


3. Brainstem (Batang Otak)

Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya.

Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya. Oleh karena itu, batang otak sering juga disebut dengan otak reptil. Otak reptil mengatur “perasaan teritorial” sebagai insting primitif. Contohnya anda akan merasa tidak nyaman atau terancam ketika orang yang tidak Anda kenal terlalu dekat dengan anda.

Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
  • Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.
  • Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla mengontrol funsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.
  • Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur.
Catatan: Kelompok tertentu mengklaim bahwa Otak Tengah berhubungan dengan kemampuan supranatural seperti melihat dengan mata tertutup. Klaim ini ditentang oleh para ilmuwan dan para dokter saraf karena tidak terbukti dan tidak ada dasar ilmiahnya.


4. Limbic System (Sistem Limbik)

Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang.

Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak. Misalnya Anda lebih memperhatikan anak Anda sendiri dibanding dengan anak orang yang tidak Anda kenal. Mengapa? Karena Anda punya hubungan emosional yang kuat dengan anak Anda. Begitu juga, ketika Anda membenci seseorang, Anda malah sering memperhatikan atau mengingatkan. Hal ini terjadi karena Anda punya hubungan emosional dengan orang yang Anda benci.

Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav Jung  menyebutnya sebagai "Alam Bawah Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan dan kejujuran.











Gambar Ilustrasi Fungsi Otak Kanan & Otak Kiri

Perbedaan dua fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda pada seseorang. Perbedaan teori fungsi otak kiri dan otak kanan ini telah populer sejak tahun 1960an, dari hasil penelitian Roger Sperry.
Otak besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak manusia adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, menalarkan, mengingat, membayangkan, serta merencanakan masa depan.

Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).

Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.

Belahan otak mana yang lebih baik? Keduanya baik. Setiap belahan otak punya fungsi masing-masing yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi, menurut penelitian, sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan.

Orang yang dominan otak kirinya, pandai melakukan analisa dan proses pemikiran logis, namun kurang pandai dalam hubungan sosial. Mereka juga cenderung memiliki telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada tangan dan kaki kirinya. Sedangkan orang yang dominan otak kanannya bisa jadi adalah orang yang pandai bergaul, namun mengalami kesulitan dalam belajar hal-hal yang teknis.
Ada banyak cara untuk mengetahui apakah seseorang dominan otak kanan atau dominan otak kiri. Misalnya dengan melihat perilaku sehari-hari, cara berpakaian, dengan mengisi kuisioner yang dirancang khusus atau dengan peralatan Electroencephalograph yang bisa mengamati bagian otak mana yang paling aktif.
Disekitar Anda pastinya ada orang yang pandai dalam ilmu pengetahuan, tapi tidak pandai bergaul. Sebaliknya ada orang yang pandai bergaul, tapi kurang pandai di sekolahnya. Keadaan semacam ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara otak kanan dan otak kiri.
Idealnya, otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang dan semuanya berfungsi secara optimal. Orang yang otak kanan dan otak kirinya seimbang, maka dia bisa menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul atau bersosialisasi.
Untuk mengoptimalkan dan menyeimbangkan kinerja dua belahan otak, Anda bisa menggunakan teknologi CD Aktivasi Otak. Metode ini sangat mudah diikuti karena Anda hanya perlu mendengarkan semacam musik instrumental yang dirancang khusus untuk menyelaraskan dan mengaktifkan kedua belahan otak Anda.